YUSMARWANDI
Senin, 27 Februari 2012
Rabu, 22 Februari 2012
SEJARAH ACEH DARUSSALAM
SEJARAH SINGKAT ACEH DARUSSALAM
Bangsa Aceh termasuk ke dalam lingkungan rumpun bangsa Melayu. Yaitu bangsa-bangsa: Mante (Bante), Lanun, Sakai Jakun, Semang (orang laut), Senui dan lain-lain yang berasal dari negeri Perak dan Pahang dari Tanah Semenanjung Melaka. Ke semua bangsa ini menurut ethnology, ada hubungannya dengan bangsa Phonesia di Babylonia dan bangsa Dravida di lembah sungai Indus dan Gangga.
SILSILAH RAJA ISLAM DI ACEH
Asal
Usul Raja-Raja Aceh
Kita
ketahui, bahwa Islam yang masuk ke Nusantara masih banyak bersilang pendapat
dari para ahli sejarah. Pendapat tersebut masing-masing di didukung oleh T.W.
Arnold, Sayed Naquib Al-Attas dan Prof. Hamka yang mendukung bahwa Islam datang
ke Indonesia pada abad ke-7 Masehi (1 Hijriyah), namun pendapat lain seperti
Snouck Hurgronje, J.P. Moquette dan R.A. Kern yang menyatakan Islam baru datang
ke Nusantara pada abad ke-13 dan bukan langsung dari Arab melainkan dari
Gujarat.
Selasa, 21 Februari 2012
Mesjid Tua Indra Puri
Peninggalan Hindu di Mesjid Tua Indrapuri
BERAWAL dari sebuah candi Hindu, lambat laun berubah menjadi mesjid yang kini telah menjadi salah satu tempat wisata realigi di desa Peukan Indrapuri atau dikenal dengan Indrapuri Pasar, Kabupaten Aceh Besar. Unik dan menarik untuk diketahui, serentetan sejarah masuknya Islam ke Aceh membuat kita tidak akan pernah tahu kisah dari candi Hindu yang sempat dihancurkan lalu menjadi mesjid yang kini masih setia menemani warga setempat untuk beribadah.
Mesjid Indrapuri ini masih tetap terjaga dengan etnik tradisional yang dimilikinya, bentuk serta ukuran yang tidak begitu mewah menambah tanda tanya besar, dari mana asal usulnya mesjid yang berukuran bujursangkar tersebut bisa menyimpan berjuta sejarah Aceh tempo dulu.
PERADABAN ACEH
Mempertahankan Peradaban Aceh
DALAM kesempatan kali ini saya akan mengulas sedikit tentang peradaban Aceh, seperti yang pernah termuat dalam sebuah buku “Sejarah Peradaban Aceh” karangan dari Abdul Rani Usman (A. Rani Usman, -pen) salah satu putra Aceh yang lahir di Ulee Ateueng, Simpang Ulim, Aceh Timur.
Buku yang mengulas peradaban Aceh tersebut, saya peroleh dari hasil pencarian sederhana melalui jaringan internet yang berada di perpustakaan pusat Universitas Indonesia, dan setelah saya lihat-lihat dari daftar isi buku tersebut, ternyata membuat saya agak sedikit tertarik untuk bisa membaca dan mengulas lebih dalam.
Beranjak dari sedikit ketertarikan itulah, membuat hati ini membawa dalam satu perasaan ingin mengetahui lebih lanjut dari makna yang terkandung dari buku yang sedang berada di tangan saya waktu itu, walaupun secara umum ilmu sejarah dan budaya yang saya miliki masih sangat minim, maka dari itu kinilah saatnya untuk mengetahui lebih lanjut.
Langsung saja kemaksud dan tujuan dari tulisan saya ini, yakni akan melihat dan menceritakan isi buku tersebut dengan segala pengetahuan dan apa yang saya dapat dari 156 halaman tebalnya buku “Sejarah Peradaban Aceh” dengan tempo waktu seminggu saya mencoba untuk mengenal Aceh lebih dalam lagi tentang sejarah peradaban terdahulu.
Ada sedikit gambaran luar, yang dapat kita baca dari buku karangan A. Rani Usman, yakni tulisan yang ditulis oleh Prof. Nazaruddin Sjamsuuddin sebagai kata pengantar pada buku itu. Sebuah gambaran yang menjelaskan lahirnya Aceh sebagai sebuah bangsa yang berbentuk kerajaan sampai seperti sekarang ini menjadi dalam kerangka Republik Indonesia, sungguh membuat saya cukup terpana dari apa yang dipaparkan dalam buku ini secara sekilas.
Aceh yang memiliki peradaban jauh lebih komplek dibandingkan daerah-daerah lain di Nusantara, sampai saat ini telah mengalami sembilan tahap perkembangan peradaban dalam lima abad terakhir. Pertama bisa kita temukan pada perlawanan bangsa Portugis yang ingin menguasai Aceh pada tahun 1509.
Langganan:
Postingan (Atom)