Kesultanan Trumon merupakan kerajaan Batak yang diakuisisi oleh Kesultanan Aceh setelah rajanya masuk Islam. Bendera Kerajaan Trumon merupakan cikal-bakal bendera yang dipakai oleh Sisingamangaraja XII.
Kerajaan Batak Sisingamangaraja XII disinyalir masih mempunyai hubungan kekerabatan dengan Kerajaan di Singkil khususnya Kerajaan Trumon ini. Karena sebelum diakuisisi oleh Aceh, Kerajaan Trumon merupakan provinsi dari Kesultanan Barus.
Kesultanan Barus di Kawasan Fansur, bukan yang Hulu, didirikan oleh Keturunan Raja Uti dimana Raja Uti diyakini masih merupakan "paman adat" Dinasti Sisingamangaraja di Bakkara. Sekarang ini masih terdapat bangunan benteng di Trumon sebagai bukti sejarah kerajaan ini.
Bangunan benteng Kuta Batee dibangun ketika Kerajaan Trumon dipimpin atau di bawah pemerintahan Teuku Raja Fansuri Alamsyah yang juga dikenal dengan sebutan Teuku Raja Batak. Dalam masa ini pula, Trumon meraih kejayaannya hingga berhasil mencetak mata uang sendiri sebagai alat tukar yang sah.
Teuku Raja Batak ini merupakan raja ketiga, menggantikan ayahnya bernama Teuku Raja Bujang yang sebelumnya menerima tahta dari kakeknya (ayah Raja Bujang) yaitu Teuku Djakfar selaku pendiri Kerajaan Trumon dan Kerajaan Singkil.
KESULTANAN TRUMON DI SINGKIL
Merupakan Kesultanan Batak di Singkil. Terakhir berakuisisi menjadi bagian dari Kerajaan Aceh. Bendera Kesultanan Tarumon inilah yang mengilhami bendera Dinasti Sisingamangaraja di Tanah Batak. Founded By: Kelompok Masyarakat Adat Kesultanan Tarumon
Jumlah Penduduk Laki-Laki
Tahun 2003
Prop. : NANGGROE ACEH DARUSSALAM
Kab. : ACEH SELATAN
Kec. : TRUMON
Desa Jiwa
KUTA PADANG 122
RAKET 116
GAMPONG TENGAH 57
TEPIN TINGGI 203
IE MEUDAMA 126
TITI POBEN 72
ALUR BUJOK 68
SEUNEUBOK PUNTHO 139
UJONG TAN0H 144
KEUDE TRUMON 406
KUTA BARU 120
SINGLENG 127
PANTON BILI 73
GUN0NG KAPHO 190
GAMPONG TEUNGOH 77
KRUENG BATEE 347
PULO PAYA 274
LADANG RIMBA 751
JAMBO PAPEUN 174
NACA 175
IE JEUREUNEH 377
PINTO RIMBA 456
KRUNG LUAS 423
JAMBO DALEM 756
KAPAI SEUSAK 810
UPT I SNB PUSAKA 555
UPT II PD HARAPAN 60
UPT III COT BAYU 331
LHOK RAYA(EX.UPTIV) 59
SEUNABOK JAYA (EX UPT V) 72
Jumlah 7,660
MENJELAJAHI KEBENARAN BENDERA TERBANG DARI INDIA KE TRUMON
BalasHapusNukilan Sejarah Yang Ditulis Oleh: Darul Qutni Ch-Wartawan/Sekretaris KOMNAS-WI Aceh Selatan
Rabu 10:20 Wib Rabu, 27 Maret 2013 penulis didatangi oleh seorang anak muda yang bernama Teuku Raja Aceh ke rumah, Lorong Langsat 68-B Gampong Tepi Air Tapaktuan, Aceh Selatan.
“Assalamu’alaikum...maaf Pak saya mengganggu,” ujarnya setelah pintu rumah dia ketuk dan saat saya persilakan duduk.
“Saya mengenal Bapak di internet dan di Kantor Dinas Wisata dan Kebudayaan Aceh Selatan setelah saya bertanya siapa Darul Qutni Ch itu. Maka baru saya datang kemari, ingin tahu tentang Bapak dalam dunia penulis sejarah,” lanjutnya sangat sopan dalam bahasa Aceh.
“Ya inilah orangnya, jelek dan sudah tua,” sahut penulis berseloroh agar suasana hidup.
“Nggaklah, Pak. Ganteng kok, dari pandangan mata Bapak terkesan punya aura cerdas dan tidak bisa saya menipu, terpengaruh dengan cara Bapak bicara cukup teratur dan hati-hati, dan lagi pula saya banyak membaca karya-karya bapak, baik buku-buku Bapak yang sudah terbit maupun di surat kabar,” katanya seakan memperbesar hati saya.
Saya tersenyum sambil melirik kepada anak muda berperawakan ganteng dan gagah itu.
“Begini, Pak. Ketika saya baca di sebuah buku sejarah, Bapak menulis tentang Benteng Kerajaan Trumon, makanya saya jadi tertarik dengan tulisan Bapak itu. Karena saya adalah salah seorang keturunan Raja Trumon, Ayah saya bernama Teuku Raja Ubit dan beliau sekarang masih hidup dan telah berusia 73 tahun,” ucap anak muda yang bernama Teku Raja Aceh itu memperkenalkan diri.
Begitu saya tahu dia keturunan Raja Trumon lantas saya “serang” dia dengan sejumlah pertanyaan sehingga anak muda berkulit kuning langsat itu terlihat terpojok.
“Kalian jangan coba-coba bermain dan merekayasa sejarah ya?” tekan saya memancing. Terlihat wajah anak muda itu sedikit merah.
“Bermain dan merekayasa bagaimana, Pak?” tanyanya dengan nada seperti kurang enak.
“Nah itu tentang cerita ada bendera terbang dari salah satu Kerajaan India yang terbang hingga ke Kerajaan Trumon. Apa benar cerita itu atau rekayasa semata?” tanya saya tidak takut-takut.
“Hei Bapak, begini, besok saya balik kemari membawa ayah saya, dan mohon bapak yang langsung tanya dia!” nada Teuku Raja Aceh tedengar cukup serius sekali.
“Oh memang itu yang mau saya, Nak. Saya jika menulis sejarah tidak pernah bermain-main, karena hal ini akan kita tinggalkan kepada anak cucu. Berdosa kita merekayasa sejarah semau perut kita, ya kan Bos?” tutur penulis tak kalah serius. Tapi tetap dalam nada bergurau.
Tampak anak muda gagah itu mulai tersenyum.
Belum habis senyumnya hilang, lantas penulis menyerang dia lagi dengan menghunjamkan pernyataan, “Saya sangat menguasai sejarah Trumon, maka saya minta Anda jangan macam-macam. Kebetulan 20 tahun lalu saya sudah menyimpan Silsilah (Tombo) Raja-Raja Trumon dan masih saya simpan. Nih tolong Anda lihat!”
“Jangan perlihatkan sekarang Pak, besok saja, saya akan bawa ayah saya kemari dan akan kita adu Tombo Bapak itu dengan Tombo kami!” ujarnya tak kalah gertak. (Bersambung)
(Tapaktuan, 00:20 WIB, Kamis 04 April 2013)